Potensi Budaya Jawa Timur

POTENSI BUDAYA JAWA TIMUR


15. Nganjuk
 

  • Nyadran
    Warga masyarakat Dusun Kemlokolegi termasuk salah satu diantara Dusun dan Desa yang ada di wilayah Kabupaten Nganjuk yang sampai sekarang masih melestarikan upacara tradisional Nyadran. Di beberapa daerah ada yang menyebut Sadran. Tradisi ini sudah berlangsung ratusan tahun yang silam sampai sekarang. Kata Nyadran maupun Sadran keduanya berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Sadra yang kemudian karena perjalanan zaman mengalami perubahan lisan Nyadran atau Sadran. Kata Sadran mempunyai arti ziarah kubur, suatu tradisi masyarakat jawa sejak zaman Hindu-budha di negeri ini.Itu sbabnya dalam acara Nyadran hampir semua warga masyarakat ikut melaksanakan tanpa memandang perbedaan status dan agama yang dianutnya. Bagi warga masyarakat dusun Kemlokolegi, tradisi Nyadran diselenggar4akan mengambil hari jumat Pahing atau Jumat Legi, pada bulan - bulan usai masa panen padi. baru akhir-akhir ini dijatuhkan pada bulan April, hal ini dikandung maksud di samping telah usai masa panen padi juga sekaligus ikut merayakan Hari jadi Kota Nganjuk. Mengawali rangkaian upacara tradisi Nyadran, dimulai dengan selamatan di makam Eyang Kunci yang memang cikal bakal leluhur dan orang pertama di Desa Kemlokolegi. Selamatan berlangsung sebelum matahari terbit, kemudian dilanjukan selamatan di makam " Sana Pralaya II " yaitu sebuah makam umum warga masyarakat Dusun kemlokolegi sementara "Sana Pralaya I", tiada bekas dan sudah menjadi perumahan warga.

  • Kuda Kepang/Jaranan
    Kesenian tari kuda kepang ( jaranan ),suatu tarian yang mengisahkan sejarah maupun menjadikan simbul sejarah bagi warga Ngajuk.tarian kuda kepang ini tidak hanya menjadikan sebuah tontonan,tetapi untuk melestarikan cakar budaya yang di miliki orang jawa.seperti halnya Group Galang Condo Birowo di kelolah oleh Yoyok Imanto Desa Bulakrejo Kecamatan Warujayeng Kabupaten Nganjuk.keberadaan group tersebut sudah berdiri sejak pada 2 tahun lalu,Seni tari kuda kepang di lakukan dan di pertontonkan secara terbuka untuk umum,mengisahkan sejarah babad alas [membuka jalan] dari Kediri sampai Ponorogo oleh Prabu Kelono Sewandono. Tarian kuda kepang yang dikenal jaranan oleh masyarakat,tak lepas dengan dunia mistig dan orangpun tak segampang cara.tarian ini cukup memakan waktu lama sekitar 5-6 jam.
Shared:

Potensi Budaya Jawa Timur