LK Soroti Tradisi dan Hukum Adat dalam Persepektif Muhammadiyah
17/06/2016 06:24
Taiwan merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan pelajar menimba ilmu dan Buruh Migran Indonesia mencari rizki, bahkan Taiwan merupakan salah satu negara dengan Buruh Migran Indonesia terbanyak, dan di negara ini pulalah terdapat pemeluk agama Islam. Walaupun agama minoritas, keberadaan muslim di Taiwan khususnya di Taipei sangat di perhatikan. Selain muslim lokal dan Indonesia, ada juga muslim keturunan afrika, arab dan eropa.
Saya awali kisah ini dari Masjid Agung Taipei (Taipei Grand Mosque) yang merupakan pusat kegiatan umat muslim Taipei yang berasal dari berbagai daerah, di masjid inilah saya ditugaskan untuk menjadi Imam selama bulan Ramadhan. Masjid ini dibangun kisaran tahun 1960. Selain sebagai masjid, masjid ini telah menjadi monumen sejarah yang dilindungi oleh pemerintah kota Taipei. Adanya masjid ini menjadi bukti bahwa Islam sebagai agama sudah sejak lama dianut oleh warga asli taiwan.
Sebagai masjid terbesar, masjid Agung Taipei memiliki banyak aktifitas-aktifitas keumatan. Seperti pelayanan kunjungan ke masjid bagi pelajar taiwan, pendampingan muallaf, pembelajaran agama baca tulis alquran setiap sabtu minggu, bazar makanan halal, syiar Islam untuk warga lokal taiwan hingga pengurusan jenazah umat Islam.
Sebagai salah satu destinasi wisata, masjid agung taipei selalu siap memberikan pemahaman tentang Islam kepada para pengunjung yang ingin tahu tentang Islam, mulai dari para pelajar hingga para tamu warga lokal. Ketika marak serang teroris 9/11 di Amerika, di Taiwan juga beredar nada-nada ancaman yang meresahan warga taiwan, seperti penyebaran foto gedung I0I yang ditabrak pesawat, seiring berjalannya waktu dengan sosialisasi tentang Islam nampak tidak ada ketakutan lagi terhadap islam dan umat islam. Hal ini bisa terlihat di jalan-jalan banyak sekali kaum wanita muslimah yang bebas berjalan dan bekerja di jalan-jalan Taipei.
Toleransi juga nampak dalam kegiatan umat Islam Taipei yang juga didukung oleh pemerintah Taipei. Sering sekali masjid Taipei Grand Mosque bekerjasama dengan organisasi-organisasi Islam lain selain dengan pemerintah, seperti alam penyelenggaraan bazar makanan halal dan tabligh akbar. Selama berkegiatan ramadhan umat Islam bisa melaksanakan puasa dengan bebas tanpa pelarangan dari pemerintah, dan bahkan setiap ramadhan masjid agung taipei menyediakan gratis buka dan sahur untuk para shaimin tanpa batasan.
Dalam perhatiannya terhadap agama, warga Taiwan sebenarnya tidak terlalu peduli. Hal tersebut nampak dari warga muslim lokal yang berkurang jumlahnya di masjid, menurut jamaah tua yang berada di masjid. Hal ini terlihat pada saat pemakaman dua umat islam warga lokal yang pada saat pengurusan jenazah, keluarganya tidak ada yang ikut mendampingi proses perawatan jenazah dan hanya mengantarkan saja. Hal tersebut dapat terjadi karena memang sekolah agama tidak ada taipei, hanya ada kelas sabtu minggu untuk belajar agama dan bahkan para orang tua sudah terlalu sibuk bekerja, sehingga transfer agama ke anak terus menyusut. Disaat kondisi pengetahuan agama minim atau tidak ada, penulis bersyukur masih sempat membimbing 4 warga lokal bersyahadat.
Dalam hal makanan halal, kaum muslimin yang berkunjung tidak perlu risau ketika di Kota Taipei, karena makanan halal mudah didapatkan di Kota ini. Di tempat-tempat umum, makanan halal bersertifikat bisa lansung menjadi label yang langsung bisa dibaca oleh calon konsumen. Halal di kota Taipei juga ada yang berlabel Friendly Halal yang artinya walaupun pemilik non muslim namun makanan telah lulus uji kehalalan dari lembaga sertifikasi halal dari segi dzat bahan dan cara pengolahan.