LK Soroti Tradisi dan Hukum Adat dalam Persepektif Muhammadiyah
17/06/2016 06:24
Malang Flower Carnival (MFC) adalah kegiatan tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2010 oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang. Kegiatan yang didukung penuh oleh Kementrian Pariwisata ini bertujuan untuk mempopulerkan pariwisata Kota Malang sehingga berpotensi meningkatkan kunjungan wisatawan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh MFC Community, komunitas penggiat seni dan budaya, Mahasiswa Tata Busana Universitas Negeri Malang serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang (Pemkot Malang).
Pada gelaran MFC ini kostum yang digunakan oleh peserta tidak hanya bertema bunga, peserta juga dapat menambahkan unsur budaya pada kostum yang mereka gunakan. Tingginya antusias warga Malang pada acara tersebut membuat Lembaga kebudayaan (LK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berpartisipasi dalam kegiatan MFC. Selain untuk mengenalkan pariwisata kota Malang, LK juga memperkenalkan budaya Kota Malang. Dalam pembuatan kostum kali ini, LK menggandeng salah satu dosen Seni Budaya PGSD UMM yakni Belinda Dewi Regina, M.Pd. Proses pembuatan kostum berlangsung selama satu bulan, dan dalam proses pembuatannya Belinda dibantu oleh tujuh orang untuk menyelesaikan kostumnya. Kostum yang digunakan oleh LK bertema bunga matahari dan candi yang memiliki variasi bunga teratai.
Kostum yang pertama diberi nama “Sumirat Surya Putri UMM”, kostum ini memiliki arti cahaya yang menyala-nyala pada putri UMM. Sesuai tema, kostum ini mengangkat konsep Eksotika Bunga Nusantara. Bentuk lingkaran mengandung makna semangat yang tidak pernah putus. Lingkaran tersebut juga merupakan wujud pencitraan sang surya atau matahari. Simbol matahari yang bersinar bermakna sifat atau karakter bangsa yang saling memberi manfaat dan semangat dalam hidup. Sementara, awan mendung yang berada di depan matahari melambangkan tantangan dalam kehidupan.
Berbeda dengan kostum yang pertama, Kostum kedua diberi nama “Beatiful Kidal Temple”, kostum ini mengangkat konsep sejarah dan spiritual. Candi Kidal merefleksikan pada nilai kesejarahan kerajaan Singhasari yang sampai saat ini masih berdiri tegak serta refleksi dari kecintaan dan penghormatan anak kepada ibunda. Bentuk lingkaran sebagai penopang utama kostum. Candi Kidal secara arsitektur sangat kental dengan budaya Jawa Timuran yang memiliki filosofi pembebasan dari perbudakan. Warna latar hitam menggambarkan perspektif dan kedalaman. Bunga teratai yang menyertai candi dimaknai seperti manusia yang dilahirkan sebagai makhluk dengan keindahan dan kesempurnaan serta memiliki hasrat untuk kemajuan.
Pada tahun 2018 MFC diselenggarakan tepat pada hari Minggu, 16 September. Gelaran MFC yang ke-10 ini diselenggarakan di sepanjang Jl. Ijen Kota Malang. Kostum dengan tema Beatiful Kidal Temple digunakan oleh Pripta Fajri Ramadhanti, salah satu mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa Indonesia UMM. Adapun kostum yang bertemakan Sumirat Surya Putri UMM digunakan oleh Rania Hamdi Ramadan Elsayed, seorang mahasiswi BIPA UMM yang berasal dari Mesir. (bri/riy)