Lomba egrang |
Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang akan menyelenggaran dua kegiatan, yaitu seminar kebudayaan dan lomba egrang. Kegiatan akan dikemas dalam waktu berbeda pada bulan nopember. Lomba egrang berlangsung pada 19 Nopember 2011, sementara seminar diselenggarakan tanggal 30 Nopember 2011.
Lomba egrang ini ditujukan bagi mahaiswa PTN dan PTS se-Malang Raya dalam bentuk grup ber-estafet. Lomba egrang ini brtujuan untuk membudayakan olahraga melalui permainan tradisional untuk pembentukan karakter generasi muda. Lomba ini sekaligus digunakan sebagai sarana untuk melestarikan permainan tradisional yang kini hamper punah.
“Permainan tradisional yang menjadi kekayaan budaya bangsa keberadaannya semakin ditinggalkan”, kata Sugiarti, Kepala lembaga Kebudayaan UMM. Lebih lanjut dinyatakan bahwa pada kenyataannya permainan tradisional tidak menempatkan individu dalam relasi pasif akan tetapi lebih mengarah pada relasi aktif, kreatif dan inovatif. Secara keseluruhan berbagai bentuk permainan tradisional akan mampu membentuk ranah afeksi dan psikomorik secara nyata.
Pada lomba egran ini, setiap grup terdiri dari 5 orang dan akan melakukan lomba secara estafet. “Jumlah peserta kami batasi 50 grup saja, sehingga kalau sudah memenuhi target akan kami tutup”’ sambung Sugiarti.
Mengenai kegiatan seminar nasional, Sugiarti menyatakan bahwa tema yang diangkat sangat actual, yaitu: Transformasi Budaya Bangsa Melalui Revitalisasi Bahasa Indonesia Yang Bermartabat. Tema ini sengaja diangkat sebagai bentuk keprihatinan LK UMM terhadap realitas penggunaan Bahasa Indonesia yang tidak sesuai kaidah yang benar.
"Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara keberadaanya kurang menggembirakan. Pelanggaran kaidah sering terjadi. Kesalahan-kesalahan kebahasaan melanda semua lapisan masyarakat pemakai bahasa. Oleh karena itu pencemar-pencemar bahasa Indonesia bermunculan dimana-mana”, terang Sugiarti.
Dengan panjang lebar, Sugiarti meneruskan bahwa realita tersebut tidak dapat dibiarkan, akan tetapi perlu dicarikan solusi untuk mengatasinya. Seminar nasional ini dimaksudkan untuk melakukan refleksi bersama bahwa sudahkah kita sebagai kaum cendekia telah mampu melahirkan bahasa yang baik yang dapat dibuktikan dengan penggunaan bahasa secara konsisten serta taat kaidah. Demikian pula dalam pengembangan kesusasteraan Indonesia bahasa memiliki peranan yang cukup penting sebagai media kreasi untuk mengungkapkan ide dalam bentuk karya. Dalam sastrapun bahasa yang digunakan harus menggunakan kaidah-kaidah yang tetap memperhatikan unsur estetika di dalamnya. Dengan menyatunya bahasa dan sastra akan menunjukkan kekayaan budaya bangsa sebagai jati diri bangsa yang bermartabat.
Peserta seminar yang menjadi target adalah: guru, dosen, mahasiswa, pemerhati bahasa dan sastra Indonesia dan masyarakat umum. Narasumber yang akan mengisi seminar antara lain:
Dr. Mujijah (Pusat Bahasa Jakarta Kementerian Pendidikan Nasional), Prof. Dr. Ayu Sutarto, MA (Universitas Negeri Jember), Prof. Dr. Suparno (Rektor Universitas Negeri Malang), dan bahkan sastrawan perempuan Indonesia terkemuka, NH. Dini.
Seminar ini diselenggarakan oleh LK UMM bekerjasama dengan Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah FKIP Universitas Muhammadiyah Malang. (ytn)